Minggu, 18 Januari 2009

MERPATI

KISAH JENAKA 2:

MERPATI

Hm…Inilah pengalamanku yang paling membahagiakan: aku tahu bersyukur kepada Tuhan. Lihat, setiap kali aku selesai minum, aku mengangkat kepalaku sebagai tanda syukur. Benar juga kata Phil Bosmans: “Hidup yang tidak disyukuri, tidak layak dihidupi.” Dan saya percaya bahwa syukur yang tidak dihidupi sangatlah malang.
Aku juga bahagia, karena aku dan pasanganku selalu tulus dan setia. Makanya Yesus bilang, “Kamu mesti tulus seperti saya” (Mat 10:16). Karena itu jugalah, orang mengandaikan pasangan yang saling bercinta dengan mengatakan “Sepasang merpati bercinta.” Ya, boleh…boleh saja. Hanya aku harap agar mereka sungguh selalu setia, tulus dan tahu bersyukur.
Ha…ha…. tapi akhir-akhir ini saya sering kecewa, karena manusia yang suka menjadikan aku sebagai lambang cintanya, ternyata mudah saja bergonta-ganti pasangan, sebentar ke sana, sebentar ke sini. Aduh e manusia…tolong berhati-hati ya…. AIDS: Akibat Intim Dengan Setan.
Ok, jadilah setia ya…tuluslah seperti saya ya.

3 komentar:

  1. Hi, tman. Lanjukan kreasimu. Mantap coi. kami dukung.

    BalasHapus
  2. Hi,tmanku. Ini bagus. saya yakin banyak orang tertarik untuk membacanya. lanjutkan......Remi-Jogja.

    BalasHapus
  3. wah, ini memang baru. Trima kasih Carmelo.

    BalasHapus